[share]Rhythm & Hues creates Award Winning Visual Effects with Nvidia GPUs
#1
RHYTHM & HUES CREATES AWARD-WINNING VISUAL EFFECTS WITH NVIDIA GPUS

[Image: 2ujruxe.jpg]

Didirikan pada tahun 1987, Studio Rhythm & Hues adalah perusahaan efek visual dengan kantor pusat di El Segundo, California dan memiliki fasilitas produksi di India, Malaysia, Kanada, dan Taiwan.

Studio ini telah memenangkan penghargaan Academy Award untuk Visual Effek Terbaik pada Babe (1995), The Golden Compass (2008) dan Life of Pi (2013), serta empat penghargaan teratas untuk Scientific and Technical Academy Awards dari the Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS).

Kebutuhan daya komputasi dan kesamaan platform
Daya komputasi yang besar dibutuhkan untuk menciptakan computer graphics imagery (CGI) dalam film. Selain persyaratan ini, Rhythm & Hues juga memerlukan standar untuk platform yang dapat digunakan pada semua studio nya di seluruh dunia. Kesamaan platform ini sangat penting karena pekerjaan dibagi dan di selesaikan secara bersamaan di berbagai belahan dunia.

Sebagai perusahaan yang menggunakan OS Linux nya sendiri untuk karakter foto realistis animasi dan efek visual, dibutuhkan platform hardware yang dapat berjalan baik pada system operasi ini.

NVIDIA terpilih sebagai platform komputasi visual untuk CGI. Rhythm & Hues menggunakan teknologi NVIDIA untuk menjalankan berbagai perangkat 3D seperti Autodesk Maya untuk 3D geometry modeling; Side Effects Houdini untuk pekerjaan FX seperti cairan, asap, puing-puing dan kehancuran; serta R+H Voodoo untuk bekerja dalam ruang 3D seperti perawatan bulu, gerak dan penempatan cahaya. 2D dan image tools digunakan termasuk Adobe Photoshop untuk texture painting dan R+H Icy untuk plate preparation. Studio ini juga mengandalkan projection workflow tools seperti Autodesk Mudbox, Pixologic ZBrush, The Foundry Mari, dan R+H Rampage.

“NVIDIA mendukung Linux dan kami memutuskan untuk menggunakan NVIDIA secara eksklusif untuk semua studio kami,” ujar Ronald Khoo, Technology Lead of Rhythm & Hues di Malaysia, yang memiliki lebih dari 40 pegawai.

Menciptakan karya peraih penghargaan
CGI banyak digunakan dalam pembuatan film, Life of Pi.

“Kami menggunakan teknologi NVIDIA untuk membantu menciptakan semua visual yang tidak direkam oleh video. Langit, laut dan lebih dari setengah bagian adegan yang melibatkan harimau Bengal seberat 450 pound diselesaikan dengan menggunakan efek visual. Efek visual diciptakan oleh seniman kami menggunakan Lee Ang’s vision,” ujar Khoo.

Setelah bekerja sama selama bertahun-tahun pada proyek-proyek seperti The Chronicles of Narnia, the Lion, The Witch and the Wardrobe, Night at the Museum 1 & 2, dan The Golden Compass, tim kami telah mengembangkan pemahaman yang kuat tentang fisik umum dan biomekanik serta kemampuan untuk menciptakan complex photo-realistic animalistic behavior dan quadrupedal locomotion.



Driver yang stabil sangat membantu
Dengan sebuah kesamaan platform berbasis Linux dan teknologi NVIDIA, Rhythm & Hues tidak perlu berurusan dengan sejumlah teknologi yang berbeda yang memerlukan banyak versi driver.

“Kami memiliki enam fasilitas di seluruh dunia yang menggunakan teknologi yang sama karena kami menginginkan lingkungan yang terpadu. Stabilitas dari driver NVIDIA sangat membantu pekerjaan kami. Hal tersebut menurunkan kompleksitas yang harus kita hadapi dan selalu menjaga berbagai versi driver,” ujar Khoo.

Teknologi 3D Stereo tergabung dalam GPU NVIDIA membiarkan review rekaman studio 3D sehingga kalangan direksi dapat melihat apa yang dibuat.

“Life of Pi direkam dengan menggunakan 3D stereo yang membuat tiap adegan menjadi lebih nyata dan alami,” ucap Khoo.

NVIDIA memiliki teknologi yang tepat untuk memungkinkan Rhythm & Hues menciptakan output ke digital cinema. GPU NVIDIA Quadro memberikan seniman digital studio hak untuk mengatur peralatan yang memberikan hasil yang mendorong alam visualisasi.

“Dengan kemampuan NVIDIA, kami tidak perlu mencari teknologi lain untuk menangani digital cinema,” ujar Khoo.






Users browsing this thread: 1 Guest(s)